Hal ini disampaikan oleh Chairman dan Executif Direktur Centre for Petroleum and Energy Economic Studies (CPEES) Kurtubi saat ditemui detikFinance di Hotel Sari Pan Pacifik Hotel Jakarta, Kamis (13/09/12).
"Dampak kekeringan secara langsung berdampak pada kinerja PLTA, pemerintah harus tanggap maksimalkan PLTG dan PLTU agar pasokan listrik aman," katanya.
Menurut catatan Kementerian Pekerjaan Umum, Jawa Barat saat ini memasuki musim kemarau dan bahaya kekeringan. Beberapa waduk yang dijadikan tempat penampungan listrik dan dijadikan PLTA terancam dengan kekeringan ini.
Bahkan tampungan di tangki cadangan digunakan waduk Saguling untuk mengoperasikan turbin namun jumlahnya terbatas. Bila debit air terus menurun, pasokan listrik dipastikan terganggu dalam dua bulan mendatang.
"Pembangkit Listrik Uap dan gas harus maksimal. Ini solusi jangka pendek, seperti maksimalkan PLTU di Paiton Jawa Timur itu cara satu-satunya," imbuhnya.
Bernasib sama dengan Saguling, PLTA Jatiluhur, yang berada di Purwakarta, hingga kini memang masih berfungsi, tetapi tidak maksimal. Dari 6 turbin, tinggal 4 yang hidup. Dengan demikian, kapasitas PLTA itu menjadi 100 Mw yang biasanya mencapai 150 Mw.
Ketinggian air Waduk Jatiluhur dalam tiga hari terakhir terus menyusut rata-rata 20 cm per hari. Kemarin, ketinggian air pada posisi 95,51 meter. "Pasokan batubara dan gas harus optimal, bukan tidak mungkin jika ini terganggu maka pasokan listrik Jawa akan terganggu," tutupnya.
(wij/hen)
Anda sedang membaca artikel tentang
Waduk Kering, PLTG dan PLTU Jadi Andalan Selain PLTA
Dengan url
http://computerandtechnologynews.blogspot.com/2012/09/waduk-kering-pltg-dan-pltu-jadi-andalan.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Waduk Kering, PLTG dan PLTU Jadi Andalan Selain PLTA
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Waduk Kering, PLTG dan PLTU Jadi Andalan Selain PLTA
sebagai sumbernya
0 komentar:
Post a Comment